Friday, 6 October 2017
DEMOCRATIC LEADERSHIP STYLE
DEMOCRATIC LEADERSHIP
STYLE
Table of Content
1.
Definition
2.
Characteristic
3.
Key Point
4.
Advantages
5.
Disadvantages
6.
When to use it
7.
Figures use this style
1.
Definition:
The democratic leadership style is
essentially a mode of leadership that is found in participative management and
human resources theory.
2.
Characteristic
of Democratic Leadership Style
¨ Making decisions as a
group.
¨ The leader delegates a
great deal of work, letting others have a say in what portion of the work they
on.
¨ The leader seeks continual
feedback and looks for opportunities for development for both himself and his
team.
¨ Creativity is encouraged
and rewarded.
3.
Key
Point
¨ Democratic leadership style is a popular style
because when it is done well, it creates a harmonious, productive, evolving
work force.
4.
Advantages of
Democratic Leadership Style
¨ This style results in
dedicated, loyal employees who are willing to work hard to deliver results and
to share the credit for getting those results.
¨ The work environment will
tend to be more positive and collaborative.
¨ Solution for complex
problems.
¨ Good business fit.
¨ Strong teams are built by
democratic leaders.
¨ Foster creative
environments.
5.
Disadvantages
of Democratic Leadership Style
¨ Time consuming.
¨ Can appear uncertain.
¨ Become apologetic.
¨ Requiring the leader
keeping control of the overall process.
6.
When to
use it
¨ Democratic style is useful
when it’s important that every members of the team contributes their own
creativity and knowledge to the process.
7.
Figures
use Democratic Leadership Style

Tuesday, 3 October 2017
KEGIATAN QURBAN 1438 H
Modernisasi Dalam Perspektif Islam
Wacana pemikiran Islam mengenai berbagai persoalan kehidupan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa Islam merupakan ajaran yang memikirkan kepentingan orang banyak, bukan hanya kepentingan golongan tertentu. Pemahaman mendalam yang benar dan rasional dalam menghadapi permasalahan akan memberikan landasan pada umat Islam untuk menjalani hidup di era modern. Disisi lain, wacana-wacana tersebut kalau ditinjau lebih jauh, sebenarnya merupakan usaha untuk menemukan jalan bertaqarrub pada Illahi. Diakui atau tidak, bahwa saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang sedemikian pesat, dimana dalam hitungan detik kita dapat mengetahui peristiwa di belahan dunia lain. Dan inilah tahap perkembangan zaman yang dikenal dengan Zaman Modern.
Khusus mengenai zaman modern ini, ada beberapa pengertian yang diambil. Namun, pengertian yang paling azazi adalah meninggalkan tata kehidupan yang lama dan usang, serta menggantinya dengan kehidupan baru yang lebih baik, lebih mudah, lebih menguntungkan, dan lebih mengagumkan. Perubahan yang dilakukan menyangkut tata cara hidup masyarakat secara keseluruhan yang secara sadar atau tidak, sebenarnya kita sedang berusaha menuju pola hidup modern baik dalam kehidupan sosial, politik maupun budaya.
Kehidupan modern yang ditandai dengan kerja keras, disiplin dan produktivitas mengharuskan orang tunduk pada mekanisme dan sistem kerja yang telah diatur dengan ketat. Yang terjadi kemudian adalah proses rutinitas dan penilaian manusia didasarkan pada keahlian dan kerajinan dalam bekerja.
Realitanya, kehidupan yang demikian akan menimbulkan kecenderungan umat untuk menonjolkan kehidupan dari segi materi, dan berusaha untuk menambah kebahagiaan dengan memenuhi kebutuhan materi apapun jalan yang dilakukan. Pada akhirnya akan terkesan bahwa norma-norma agama, nilai-nilai tradisi, adat istiadat, kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tidak dihiraukan lagi, yang muncul kemudian adalah seolah-olah terjadi pembebasan dari kekangan tradisi yang telah membudaya sekian tahun.
Gambaran di atas terjadi karena hilangnya moralitas umat yang merupakan indikator baik buruknya perilaku yang telah disepakati dan sekaligus menjadi referensi dalam menyikapi persoalan yang bersentuhan dengan keputusan bersama. Dalam konteks yang demikian, posisi dan peran agama memegang peranan yang penting dalam membentuk moralitas publik.
Oleh karenanya, untuk memulihkan citra diri manusia yang sesuai dengan kehendak Sang Pencipta di era yang serba modern ini, maka modernisasi bagi semua pihak harus mampu memperhatikan dan membina kehidupan rohani sesuai dengan jalan keimanan, kodratnya sebagai manusia, dan mempunyai kebijaksanaan, rasa keadilan dan sifat sosial yang dibutuhkan.
Modern, dalam pengertian ini berupa perubahan pola pikir yang menyadari akan peringatan-peringatan dan perintah Illahi sebagaimana yang tertera dalam Firman Allah Surat 45 ayat 13, bahwa manusia harus mampu berpikir, mengerti dan memanfaatkan seluruh potensi isi alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Disinilah letak kelebihan manusia diberi akal oleh Allah untuk menegakkan peradaban yang juga berarti bahwa manusia harus mampu menguasai alam, merangkai hukum untuk menegakkan peradaban.
Hal ini menunjukkan bahwa manusia diperintah untuk beriman pada Allah, kemudian memanfaatkan kemampuan intelektualnya untuk menggali rahasia alam demi kehidupan sendiri dan seluruh umat manusia. Tidak hanya menerima begitu saja hasil-hasil pemikiran yang merupakan produk masa lalu (Taqlid). Hasilnya diharapkan mampu melahirkan manfaat yang disertai dengan kebijakan dan keadilan sosial serta tegaknya peradaban (Islam) yang menjadi idaman umat manusia.
Dengan adanya keimanan yang tertanam dalam hati, manusia akan mengakui kekurangan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah sehingga tidak sempat menyombongkan diri. Bahkan manusia akan selalu merendahkan diri, memohon petunjuk dan menerima kritik dari orang lain.
Solusi dari permasalahan agama (Islam) di era modernisasi adalah membebaskan Islam dari ajaran yang bukan dasar, sehingga pemahaman ajaran agama benar-benar murni merupakan ajaran agama dan bukan merupakan prasangka atau penafsiran yang turun temurun dari ulama zaman dahulu. Hingga kelak pada saat mengalami perubahan menuju zaman modern -dimana IPTEK dan kemanusiaan memegang peranan penting- agama tidak hanya sebagai simbol belaka tetapi lebih dari itu sebagai kekuatan etika yang menjalar ke segenap bidang kehidupan masyarakat.
Dengan demikian, makna modernisasi dalam tataran cara berpikir demikian akan membawa banyak kebaikan dalam masyarakat yang sekaligus dalam rangka mendekatkan diri pada Allah. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk mengolah dan menguak rahasia alam raya justru akan mengantarkan diri pada keinsyafan dan keimanan yang mendalam. Sehingga bersihlah jiwanya baik dalam berperilaku maupun dalam beramal zariyah yang pada akhirnya makin meningkatlah rasa taqwanya pada Allah.
(dikutip dari http://jito-um.blogspot.co.id/2009/04/kehidupan-modern-dalam-perspektif-islam.html)
Khusus mengenai zaman modern ini, ada beberapa pengertian yang diambil. Namun, pengertian yang paling azazi adalah meninggalkan tata kehidupan yang lama dan usang, serta menggantinya dengan kehidupan baru yang lebih baik, lebih mudah, lebih menguntungkan, dan lebih mengagumkan. Perubahan yang dilakukan menyangkut tata cara hidup masyarakat secara keseluruhan yang secara sadar atau tidak, sebenarnya kita sedang berusaha menuju pola hidup modern baik dalam kehidupan sosial, politik maupun budaya.
Kehidupan modern yang ditandai dengan kerja keras, disiplin dan produktivitas mengharuskan orang tunduk pada mekanisme dan sistem kerja yang telah diatur dengan ketat. Yang terjadi kemudian adalah proses rutinitas dan penilaian manusia didasarkan pada keahlian dan kerajinan dalam bekerja.
Realitanya, kehidupan yang demikian akan menimbulkan kecenderungan umat untuk menonjolkan kehidupan dari segi materi, dan berusaha untuk menambah kebahagiaan dengan memenuhi kebutuhan materi apapun jalan yang dilakukan. Pada akhirnya akan terkesan bahwa norma-norma agama, nilai-nilai tradisi, adat istiadat, kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tidak dihiraukan lagi, yang muncul kemudian adalah seolah-olah terjadi pembebasan dari kekangan tradisi yang telah membudaya sekian tahun.
Gambaran di atas terjadi karena hilangnya moralitas umat yang merupakan indikator baik buruknya perilaku yang telah disepakati dan sekaligus menjadi referensi dalam menyikapi persoalan yang bersentuhan dengan keputusan bersama. Dalam konteks yang demikian, posisi dan peran agama memegang peranan yang penting dalam membentuk moralitas publik.
Oleh karenanya, untuk memulihkan citra diri manusia yang sesuai dengan kehendak Sang Pencipta di era yang serba modern ini, maka modernisasi bagi semua pihak harus mampu memperhatikan dan membina kehidupan rohani sesuai dengan jalan keimanan, kodratnya sebagai manusia, dan mempunyai kebijaksanaan, rasa keadilan dan sifat sosial yang dibutuhkan.
Modern, dalam pengertian ini berupa perubahan pola pikir yang menyadari akan peringatan-peringatan dan perintah Illahi sebagaimana yang tertera dalam Firman Allah Surat 45 ayat 13, bahwa manusia harus mampu berpikir, mengerti dan memanfaatkan seluruh potensi isi alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Disinilah letak kelebihan manusia diberi akal oleh Allah untuk menegakkan peradaban yang juga berarti bahwa manusia harus mampu menguasai alam, merangkai hukum untuk menegakkan peradaban.
Hal ini menunjukkan bahwa manusia diperintah untuk beriman pada Allah, kemudian memanfaatkan kemampuan intelektualnya untuk menggali rahasia alam demi kehidupan sendiri dan seluruh umat manusia. Tidak hanya menerima begitu saja hasil-hasil pemikiran yang merupakan produk masa lalu (Taqlid). Hasilnya diharapkan mampu melahirkan manfaat yang disertai dengan kebijakan dan keadilan sosial serta tegaknya peradaban (Islam) yang menjadi idaman umat manusia.
Dengan adanya keimanan yang tertanam dalam hati, manusia akan mengakui kekurangan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah sehingga tidak sempat menyombongkan diri. Bahkan manusia akan selalu merendahkan diri, memohon petunjuk dan menerima kritik dari orang lain.
Solusi dari permasalahan agama (Islam) di era modernisasi adalah membebaskan Islam dari ajaran yang bukan dasar, sehingga pemahaman ajaran agama benar-benar murni merupakan ajaran agama dan bukan merupakan prasangka atau penafsiran yang turun temurun dari ulama zaman dahulu. Hingga kelak pada saat mengalami perubahan menuju zaman modern -dimana IPTEK dan kemanusiaan memegang peranan penting- agama tidak hanya sebagai simbol belaka tetapi lebih dari itu sebagai kekuatan etika yang menjalar ke segenap bidang kehidupan masyarakat.
Dengan demikian, makna modernisasi dalam tataran cara berpikir demikian akan membawa banyak kebaikan dalam masyarakat yang sekaligus dalam rangka mendekatkan diri pada Allah. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk mengolah dan menguak rahasia alam raya justru akan mengantarkan diri pada keinsyafan dan keimanan yang mendalam. Sehingga bersihlah jiwanya baik dalam berperilaku maupun dalam beramal zariyah yang pada akhirnya makin meningkatlah rasa taqwanya pada Allah.
(dikutip dari http://jito-um.blogspot.co.id/2009/04/kehidupan-modern-dalam-perspektif-islam.html)
Peranan
Ilmu teknologi dalam pendidikan begitu terasa kegunaannya apalagi di zaman
sekarang ini Madrasah harus bersaing bukan hanya dalam cara penyampaian ilmu
ataupun prestasi tatapi juga harus bersaing dalam ilmu teknologi karena selain
menaikan citra Madrasah tersebut juga dapat menaikan pamor dari Madrasah
tersebut.
Madrasah yang memanfaatkan ilmu teknologi dapat
dengan mudah bersaing dengan Madrasah lain meskipun Madrasah tersebut belum
mendapatkan akreditasi, dan teentu saja hal yng terlibat dalam ini bukan hanya peserta
didik atau pun mahapeserta didik baik dosen atau guru harus bisa atau mengenal
cara menggunakan teknologi.Seperti yang elah diketahui bahwa penggunaan
blackboard sudah ditinggalkan selain karena faktor material karena penggunaan
kapur yang sangat boros juga karena faktor kesehatan sebab abu kapur apabila
terhirup juga tidak baik bagi kesehatan, langkah bagus dilakukan oleh sebagian Madrasah
terutama di daerah perkotaan dimana mereka mengganti blackboard dengan whiteboard,langkah
yang benar-benar jitu karena dapat menghilangkan budaya kapur dengan spidol
akan tetapi masalah belumlah selesai karena bagaimana pun juga spidol dirasakan
lebih mahal harganya daripada kapur.
Beruntunglah Madrasah ataupun kampus yang sudah
menggunakan ilmu teknologi karena sekarang ini dosen dan guru tidak usah capek
untuk menulis dipapan tulis baik itu blackboard ataupun whiteboard karena
dengan peranan ilmu teknologi dosen dan guru sekarang lebih senang menggunakan
metode infocus dimana guru atau dosen hanya perlu duduk manis sambil menulis di
laptop atau notebook milik pribadi tidak ada lagi harus berdiri di papan tulis
ditambah suasana dingin dengan AC begitu semangatnya murid untuk belajar.
Ilmu Teknologi begitu sangat berperan dalam proses
belajar-mengajar dan tentunya membantu sekali tugas dosen atau guru hanya
masalahnya semakin tua usia para pengajar maka semakin sulit mereka untuk
mengetahui Ilmu teknologi wajar apabila peserta didik lebih pintar dari gurunya
dalam bidang Ilmu Teknologi kecuali dosen atau Guru TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi) karena pastinya wawasan eknologi Beliau lebih banyak daripada
Muridnya tapi meski jatrang pasti ada juga yang peserta didik atau mahapeserta
didik yang lebih pintar dari dosen atau gurunya.
Berikut adalah Peranan Ilmu Teknologi bagi peserta
didik maupun Guru atau Dosen :
Peran TIK Bagi Peserta didik
Terdapat beberapa peran TIK dalam membantu peserta didik dalam belajar, yaitu: Pertama, presenting information. Dengan adanya TIK, data dan informasi akan dengan mudah dapat diperoleh oleh peserta didik hanya dengan memasukkan data yang sesuai dengan yang diinginkan oleh para peserta didik dalam sistem internet (pencarian dengan google). Kedua, quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin peserta didik dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan otomatis. Dengan adanya komputer, peserta didik dapat membuat grafik, perhitungan data, membuat paparan yang beranimasi, dan lain sebagainya. Ketiga, assessing and handling information. Dengan adanya komputer yang dihubungkan dengan intenet, peserta didik dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan informasi dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, peserta didik dapat memiliki website yang menjangkau keseluruh dunia. Peran TIK Bagi Guru Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap peserta didik memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Peserta didik memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi peserta didik untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap peserta didik dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran peserta didik. Peran guru yang strategis, menuntut kerja guru yang profesional, dan mampu mengembangkan ragam potensi yang terpendam dalam diri anak didik. Sedemikian besar peran guru dalam melakukan perubahan terhadap peradaban lewat anak- didik yang akan menentukan masa depan. Guru sebagai tenaga pendidikan secara substantif memegang peranan tidak hanya melakukan pengajaran atau transfer ilmu pengetahuan (kognitif), tetapi juga dituntut untuk mampu memberikan bimbingan dan pelatihan.
Peran TIK Bagi Peserta didik
Terdapat beberapa peran TIK dalam membantu peserta didik dalam belajar, yaitu: Pertama, presenting information. Dengan adanya TIK, data dan informasi akan dengan mudah dapat diperoleh oleh peserta didik hanya dengan memasukkan data yang sesuai dengan yang diinginkan oleh para peserta didik dalam sistem internet (pencarian dengan google). Kedua, quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin peserta didik dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan otomatis. Dengan adanya komputer, peserta didik dapat membuat grafik, perhitungan data, membuat paparan yang beranimasi, dan lain sebagainya. Ketiga, assessing and handling information. Dengan adanya komputer yang dihubungkan dengan intenet, peserta didik dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan informasi dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, peserta didik dapat memiliki website yang menjangkau keseluruh dunia. Peran TIK Bagi Guru Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap peserta didik memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Peserta didik memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi peserta didik untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap peserta didik dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran peserta didik. Peran guru yang strategis, menuntut kerja guru yang profesional, dan mampu mengembangkan ragam potensi yang terpendam dalam diri anak didik. Sedemikian besar peran guru dalam melakukan perubahan terhadap peradaban lewat anak- didik yang akan menentukan masa depan. Guru sebagai tenaga pendidikan secara substantif memegang peranan tidak hanya melakukan pengajaran atau transfer ilmu pengetahuan (kognitif), tetapi juga dituntut untuk mampu memberikan bimbingan dan pelatihan.
Guru sebagai tenaga professional, ahli dalam bidang
(akademis) yang ditandai dengan memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh
lembaga pendidikan yang berwenang dan terakreditasi oleh pemerintah. Seseorang
yang telah memiliki sertifikat mengajar, dinyatakan sebagai ahli dalam bidang
akademis tertentu, memiliki hak untu mengajar dalam lembaga atau satua
pendidikan. Secara akademis, seorang guru professional ia memiliki keahlian
atau kecakapan akademis atau dalam bidang ilmu tertentu; cakap mempersiapkan
penyajian materi (pembuatan silabus; program tahunan, program semster) yang
akan menjadi acuan penyajian; melaksanakan penyajian materi; melaksanakan
evaluasi atas pelaksanaan yang dilakukan; serta mampu memperlakukan peserta
didik secara adil dan secara manusiawi. (dikutip dari : http://ifantrymulia.blogspot.com/2011/03/peranan-teknologi-informasi-dan_27.html)
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pendidikan
Teknologi pembelajaran
terus mengalami perkembangan seirng perkembangan
zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari
Makalah Teknologi Informasi
dan Komunikasi sering
dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data,
audio/video, dan internet. Internet merupakan
alat komunikasi yang murah dimana
memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang
atau lebih. Kemampuan dan
karakteristik internet
memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-
Learning) menjadi lebih efektif dan efisien
sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Dengan menggunakan E-Learning
ada bebera keuntungan yang didapat, antara
lain sebagai berikut:
1. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, gedung, laboratorium, buku dll)
2. Menghemat waktu dalam proses belajar mengajar
3. Mengurangi biaya perjalanan
4. Menjangkau wilayah yang lebih luas, selama wilayah tersebut terhubung ke internet .
5. Melatih peserta didik atau mahapeserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
1. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, gedung, laboratorium, buku dll)
2. Menghemat waktu dalam proses belajar mengajar
3. Mengurangi biaya perjalanan
4. Menjangkau wilayah yang lebih luas, selama wilayah tersebut terhubung ke internet .
5. Melatih peserta didik atau mahapeserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Adapun kekurangan
menggunakan E-Learning, antara lain sebagai berikut:
1. Kurangnya interaksi antara dosen dengan mahapeserta didik
2. Mahapeserta didik yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, akan cenderung tertinggal dan gagal.
3. Tidak semua tempat terdapat fasilitas internet.
4. Biaya akses internet khususnya di Indonesia masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia.
1. Kurangnya interaksi antara dosen dengan mahapeserta didik
2. Mahapeserta didik yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, akan cenderung tertinggal dan gagal.
3. Tidak semua tempat terdapat fasilitas internet.
4. Biaya akses internet khususnya di Indonesia masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia.
Saat ini teknologi informasi dan komunikasi atau
dalam hal ini komputer bukan
hal yang asing lagi bagi
kalangan masyarakat luas. Pada dasarnya komputer diajarkan
di Madrasah untuk mempermudah pekerjaan
administrasi dengan mengajarkan dan
memanfaatkan program microsoft office. Program ini
diaplikasikan ke mata pelajaran
TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi yang dimasukkan ke dalam Kurikulum
baru.
Tujuan mata pelajaran TIK adalah untuk peserta
didik dapat dan terbiasa menggunakan
perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara
tepat dan optimal untuk
mendapatkan dan
memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas
lainnya sehingga peserta didik mampu
berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif,
mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan
mudah beradaptasi dengan
perkembangan baru di
lingkungannya. Namun secara khusus tujuan dari mata
pelajaran TIK adalah :
1. Menyadarkan peserta didik akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan peserta didik untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga peserta didik bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong peserta didik terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.
1. Menyadarkan peserta didik akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan peserta didik untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga peserta didik bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong peserta didik terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.
Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
diantaranya:
1. Presentasi Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan peserta didik untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi, diantaranya: a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan. b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak peserta didik. c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini peserta didik bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia).
3. Virtual Experiment Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan. Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4. Kelas virtual Maksud kelas virtual di sini adalah peserta didik belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Sebagai contoh bentuk kelas maya yang sedang di kembangkan di SMA 1 Majalengka. Pada kelas maya ini peserta didik akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian peserta didik. Terutama hasil ujian peserta didik akan dinilai secara otomatis. Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya. Kendala dalam Mengimplikasikan IT dalam Pendidikan Beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya.
1. Presentasi Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan peserta didik untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi, diantaranya: a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan. b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak peserta didik. c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini peserta didik bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia).
3. Virtual Experiment Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan. Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4. Kelas virtual Maksud kelas virtual di sini adalah peserta didik belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Sebagai contoh bentuk kelas maya yang sedang di kembangkan di SMA 1 Majalengka. Pada kelas maya ini peserta didik akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian peserta didik. Terutama hasil ujian peserta didik akan dinilai secara otomatis. Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya. Kendala dalam Mengimplikasikan IT dalam Pendidikan Beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya.
Apakah infrastruktur
hukum yang melandasi operasional pendidikan di
Indonesia cukup memadai untuk menampung
perkembangan baru berupa penerapan
IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui
bahwa Cyber Law belum diterapkan
pada dunia Hukum di Indonesia. Selain itu masih
terdapat kekurangan pada hal
pengadaan infrastruktur
teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang
merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk
pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya
penggunaan jasa telekomunikasi
juga masih mahal bahkan
jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di
Indonesia..
Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa
melalui komputer pribadi di
rumah. Sementara itu
tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui
fasilitas di kampus, Madrasahan, dan bahkan
melalui warung Internet. Hal ini tentunya
dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun
pihak swasta; walaupun pada
akhirnya terpulang juga
kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat
menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang
kondusif bagi investasi swasta di
bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah
sendiri masih demikian pelit untuk
mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan.
Saat ini baru Institut-institut
pendidikan unggulan yang
memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang
memadai. Padahal masih banyak
institut-institut pendidikan lainnya yang belum
diperlengkapi dengan fasilitas IT.
(Dikutip Dari : http://ilmuti.org/2013/09/peranan-it-dalam-pendidikan/)
Sunday, 1 October 2017
Personality Style
How Your Personality Style Affects
Your Ability to Lead
Introduction
Our habits, behaviors, and personalities all make us
distinct from one another.
Check these questions!
1.
How well do
you work with people who are different from you?
2.
What about
when you have to lead those people?
3.
What methods
have you developed for ‘handling’ people?
Check the situation below!
When our personalities are very different
from another person’s personalities, we may see them as difficult, annoying,
strange, or any other countless negative adjectives.
Tips for leader
The key to
leading this situation is Learning about the main differences
in personality types so that you gain insight into why the other person acts
the way they do.
You can
consciously choose to do simple things to adapt yourself
to another’s personality style when interacting with them.
10 Steps to Help You Plan and Deal with A
Difficult "Employee"
1.
Evaluate
2.
Observe
3.
Develop a
plan
4.
Confront the
problem
5.
Focus on the
behaviors, not the person
6.
Try to draw
out the reasons behind the behavior
7.
Develop the
solution together
8.
Plan follow
up and repeat as necessary
9.
Know when
you are in over your head
10.
Know when
you are at the end
Source (MTD Training)
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
How Your Personality Style Affects Your Ability to Lead Introduction Our habits, behaviors, and personalities all make us distinct fr...
-
DEMOCRATIC LEADERSHIP STYLE Table of Content 1. Definition 2. Characteristic 3. Key Point 4. ...