Friday, 6 October 2017

KEGIATAN RUMPUN GURU IPS


DEMOCRATIC LEADERSHIP STYLE

DEMOCRATIC LEADERSHIP STYLE
Table of Content
1.         Definition
2.         Characteristic
3.         Key Point
4.         Advantages
5.         Disadvantages
6.         When to use it
7.         Figures use this style

1.         Definition:
         The democratic leadership style is essentially a mode of leadership that is found in participative management and human resources theory.
2.         Characteristic of Democratic Leadership Style
¨  Making decisions as a group.
¨  The leader delegates a great deal of work, letting others have a say in what portion of the work they on.
¨  The leader seeks continual feedback and looks for opportunities for development for both himself and his team.
¨  Creativity is encouraged and rewarded.
3.         Key Point
¨  Democratic leadership style is a popular style because when it is done well, it creates a harmonious, productive, evolving work force.
4.         Advantages of Democratic Leadership Style
¨  This style results in dedicated, loyal employees who are willing to work hard to deliver results and to share the credit for getting those results.
¨  The work environment will tend to be more positive and collaborative.
¨  Solution for complex problems.
¨  Good business fit.
¨  Strong teams are built by democratic leaders.
¨  Foster creative environments.
5.         Disadvantages of Democratic Leadership Style
¨  Time consuming.
¨  Can appear uncertain.
¨  Become apologetic.
¨  Requiring the leader keeping control of the overall process.
6.         When to use it
¨  Democratic style is useful when it’s important that every members of the team contributes their own creativity and knowledge to the process.
7.         Figures use Democratic Leadership Style


Tuesday, 3 October 2017

KEGIATAN QURBAN 1438 H



Pada Hari Senin tanggal 04 September 2017, MTs. Negeri 1 Tangerang menyelenggarakan . Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun yang merupakan agenda rutin kegiatan Madrasah. Kegiatan ini bertujuan mendidik siswa untuk menteladani Nabi Ibrahim dalam melaksanakan Qurban, melatih siswa bagaimana cara penyembelihan hewan qurban dengan benar serta mendidik pentingnya solidaritas dan berbagi pada sesama yang kurang mampu.

Tahun ini  MTs. Negeri 1 Tangerang menyembelih 2 ekor sapi iuran diperoleh dari seluruh siswa , kepala madrasah, dewan guru dan Kepala/staff TU. Acara penyembelihan qurban dimulai jam 09.OO WIB. Para siswa menyaksikan acara penyembelihan hewan Qurban ini,  Semangat luar biasa dari pengurus OSIS yang juga turut serta memperlancar dan membantu kegiatan ini, sehingga suasana gotong royong saling membantu tampak mulai kegiatan memilah daging, menimbang dan membaginya. Sebanyak 350 kantong yang dibagikan kepada siswa dan warga kurang mampu


Modernisasi Dalam Perspektif Islam

Wacana pemikiran Islam mengenai berbagai persoalan kehidupan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa Islam merupakan ajaran yang memikirkan kepentingan orang banyak, bukan hanya kepentingan golongan tertentu. Pemahaman mendalam yang benar dan rasional dalam menghadapi permasalahan akan memberikan landasan pada umat Islam untuk menjalani hidup di era modern. Disisi lain, wacana-wacana tersebut kalau ditinjau lebih jauh, sebenarnya merupakan usaha untuk menemukan jalan bertaqarrub pada Illahi. Diakui atau tidak, bahwa saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang sedemikian pesat, dimana dalam hitungan detik kita dapat mengetahui peristiwa di belahan dunia lain. Dan inilah tahap perkembangan zaman yang dikenal dengan Zaman Modern.

Khusus mengenai zaman modern ini, ada beberapa pengertian yang diambil. Namun, pengertian yang paling azazi adalah meninggalkan tata kehidupan yang lama dan usang, serta menggantinya dengan kehidupan baru yang lebih baik, lebih mudah, lebih menguntungkan, dan lebih mengagumkan. Perubahan yang dilakukan menyangkut tata cara hidup masyarakat secara keseluruhan yang secara sadar atau tidak, sebenarnya kita sedang berusaha menuju pola hidup modern baik dalam kehidupan sosial, politik maupun budaya.

Kehidupan modern yang ditandai dengan kerja keras, disiplin dan produktivitas mengharuskan orang tunduk pada mekanisme dan sistem kerja yang telah diatur dengan ketat. Yang terjadi kemudian adalah proses rutinitas dan penilaian manusia didasarkan pada keahlian dan kerajinan dalam bekerja.

Realitanya, kehidupan yang demikian akan menimbulkan kecenderungan umat untuk menonjolkan kehidupan dari segi materi, dan berusaha untuk menambah kebahagiaan dengan memenuhi kebutuhan materi apapun jalan yang dilakukan. Pada akhirnya akan terkesan bahwa norma-norma agama, nilai-nilai tradisi, adat istiadat, kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tidak dihiraukan lagi, yang muncul kemudian adalah seolah-olah terjadi pembebasan dari kekangan tradisi yang telah membudaya sekian tahun.

Gambaran di atas terjadi karena hilangnya moralitas umat yang merupakan indikator baik buruknya perilaku yang telah disepakati dan sekaligus menjadi referensi dalam menyikapi persoalan yang bersentuhan dengan keputusan bersama. Dalam konteks yang demikian, posisi dan peran agama memegang peranan yang penting dalam membentuk moralitas publik.

Oleh karenanya, untuk memulihkan citra diri manusia yang sesuai dengan kehendak Sang Pencipta di era yang serba modern ini, maka modernisasi bagi semua pihak harus mampu memperhatikan dan membina kehidupan rohani sesuai dengan jalan keimanan, kodratnya sebagai manusia, dan mempunyai kebijaksanaan, rasa keadilan dan sifat sosial yang dibutuhkan.

Modern, dalam pengertian ini berupa perubahan pola pikir yang menyadari akan peringatan-peringatan dan perintah Illahi sebagaimana yang tertera dalam Firman Allah Surat 45 ayat 13, bahwa manusia harus mampu berpikir, mengerti dan memanfaatkan seluruh potensi isi alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Disinilah letak kelebihan manusia diberi akal oleh Allah untuk menegakkan peradaban yang juga berarti bahwa manusia harus mampu menguasai alam, merangkai hukum untuk menegakkan peradaban.

Hal ini menunjukkan bahwa manusia diperintah untuk beriman pada Allah, kemudian memanfaatkan kemampuan intelektualnya untuk menggali rahasia alam demi kehidupan sendiri dan seluruh umat manusia. Tidak hanya menerima begitu saja hasil-hasil pemikiran yang merupakan produk masa lalu (Taqlid). Hasilnya diharapkan mampu melahirkan manfaat yang disertai dengan kebijakan dan keadilan sosial serta tegaknya peradaban (Islam) yang menjadi idaman umat manusia.

Dengan adanya keimanan yang tertanam dalam hati, manusia akan mengakui kekurangan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah sehingga tidak sempat menyombongkan diri. Bahkan manusia akan selalu merendahkan diri, memohon petunjuk dan menerima kritik dari orang lain.
Solusi dari permasalahan agama (Islam) di era modernisasi adalah membebaskan Islam dari ajaran yang bukan dasar, sehingga pemahaman ajaran agama benar-benar murni merupakan ajaran agama dan bukan merupakan prasangka atau penafsiran yang turun temurun dari ulama zaman dahulu. Hingga kelak pada saat mengalami perubahan menuju zaman modern -dimana IPTEK dan kemanusiaan memegang peranan penting- agama tidak hanya sebagai simbol belaka tetapi lebih dari itu sebagai kekuatan etika yang menjalar ke segenap bidang kehidupan masyarakat.

Dengan demikian, makna modernisasi dalam tataran cara berpikir demikian akan membawa banyak kebaikan dalam masyarakat yang sekaligus dalam rangka mendekatkan diri pada Allah. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk mengolah dan menguak rahasia alam raya justru akan mengantarkan diri pada keinsyafan dan keimanan yang mendalam. Sehingga bersihlah jiwanya baik dalam berperilaku maupun dalam beramal zariyah yang pada akhirnya makin meningkatlah rasa taqwanya pada Allah.
(dikutip dari http://jito-um.blogspot.co.id/2009/04/kehidupan-modern-dalam-perspektif-islam.html)




Peranan Ilmu teknologi dalam pendidikan begitu terasa kegunaannya apalagi di zaman sekarang ini Madrasah harus bersaing bukan hanya dalam cara penyampaian ilmu ataupun prestasi tatapi juga harus bersaing dalam ilmu teknologi karena selain menaikan citra Madrasah tersebut juga dapat menaikan pamor dari Madrasah tersebut.

Madrasah yang memanfaatkan ilmu teknologi dapat dengan mudah bersaing dengan Madrasah lain meskipun Madrasah tersebut belum mendapatkan akreditasi, dan teentu saja hal yng terlibat dalam ini bukan hanya peserta didik atau pun mahapeserta didik baik dosen atau guru harus bisa atau mengenal cara menggunakan teknologi.Seperti yang elah diketahui bahwa penggunaan blackboard sudah ditinggalkan selain karena faktor material karena penggunaan kapur yang sangat boros juga karena faktor kesehatan sebab abu kapur apabila terhirup juga tidak baik bagi kesehatan, langkah bagus dilakukan oleh sebagian Madrasah terutama di daerah perkotaan dimana mereka mengganti blackboard dengan whiteboard,langkah yang benar-benar jitu karena dapat menghilangkan budaya kapur dengan spidol akan tetapi masalah belumlah selesai karena bagaimana pun juga spidol dirasakan lebih mahal harganya daripada kapur.

Beruntunglah Madrasah ataupun kampus yang sudah menggunakan ilmu teknologi karena sekarang ini dosen dan guru tidak usah capek untuk menulis dipapan tulis baik itu blackboard ataupun whiteboard karena dengan peranan ilmu teknologi dosen dan guru sekarang lebih senang menggunakan metode infocus dimana guru atau dosen hanya perlu duduk manis sambil menulis di laptop atau notebook milik pribadi tidak ada lagi harus berdiri di papan tulis ditambah suasana dingin dengan AC begitu semangatnya murid untuk belajar.

Ilmu Teknologi begitu sangat berperan dalam proses belajar-mengajar dan tentunya membantu sekali tugas dosen atau guru hanya masalahnya semakin tua usia para pengajar maka semakin sulit mereka untuk mengetahui Ilmu teknologi wajar apabila peserta didik lebih pintar dari gurunya dalam bidang Ilmu Teknologi kecuali dosen atau Guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) karena pastinya wawasan eknologi Beliau lebih banyak daripada Muridnya tapi meski jatrang pasti ada juga yang peserta didik atau mahapeserta didik yang lebih pintar dari dosen atau gurunya.

Berikut adalah Peranan Ilmu Teknologi bagi peserta didik maupun Guru atau Dosen :
Peran TIK Bagi Peserta didik
Terdapat beberapa peran TIK dalam membantu peserta didik dalam belajar, yaitu: Pertama, presenting information. Dengan adanya TIK, data dan informasi akan dengan mudah dapat diperoleh oleh peserta didik hanya dengan memasukkan data yang sesuai dengan yang diinginkan oleh para peserta didik dalam sistem internet (pencarian dengan google). Kedua, quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin peserta didik dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan otomatis. Dengan adanya komputer, peserta didik dapat membuat grafik, perhitungan data, membuat paparan yang beranimasi, dan lain sebagainya. Ketiga, assessing and handling information. Dengan adanya komputer yang dihubungkan dengan intenet, peserta didik dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan informasi dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, peserta didik dapat memiliki website yang menjangkau keseluruh dunia. Peran TIK Bagi Guru Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap peserta didik memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Peserta didik memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi peserta didik untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap peserta didik dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran peserta didik. Peran guru yang strategis, menuntut kerja guru yang profesional, dan mampu mengembangkan ragam potensi yang terpendam dalam diri anak didik. Sedemikian besar peran guru dalam melakukan perubahan terhadap peradaban lewat anak- didik yang akan menentukan masa depan. Guru sebagai tenaga pendidikan secara substantif memegang peranan tidak hanya melakukan pengajaran atau transfer ilmu pengetahuan (kognitif), tetapi juga dituntut untuk mampu memberikan bimbingan dan pelatihan.

Guru sebagai tenaga professional, ahli dalam bidang (akademis) yang ditandai dengan memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan yang berwenang dan terakreditasi oleh pemerintah. Seseorang yang telah memiliki sertifikat mengajar, dinyatakan sebagai ahli dalam bidang akademis tertentu, memiliki hak untu mengajar dalam lembaga atau satua pendidikan. Secara akademis, seorang guru professional ia memiliki keahlian atau kecakapan akademis atau dalam bidang ilmu tertentu; cakap mempersiapkan penyajian materi (pembuatan silabus; program tahunan, program semster) yang akan menjadi acuan penyajian; melaksanakan penyajian materi; melaksanakan evaluasi atas pelaksanaan yang dilakukan; serta mampu memperlakukan peserta didik secara adil dan secara manusiawi. (dikutip dari : http://ifantrymulia.blogspot.com/2011/03/peranan-teknologi-informasi-dan_27.html)

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam PendidikanTeknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembanganzaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Makalah Teknologi Informasidan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data,audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimanamemungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dankarakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Dengan menggunakan E-Learning ada bebera keuntungan yang didapat, antaralain sebagai berikut:
1. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, gedung,laboratorium, buku dll)
2. Menghemat waktu dalam proses belajar mengajar

3. Mengurangi biaya perjalanan

4. Menjangkau wilayah yang lebih luas, selama wilayah tersebut terhubung ke
internet.
5. Melatih peserta didik atau mahapeserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu
pengetahuan.

Adapun kekurangan menggunakan E-Learning, antara lain sebagai berikut:
1. Kurangnya interaksi antara dosen dengan mahapeserta didik

2. Mahapeserta didik yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, akan cenderung
tertinggal dan gagal.
3. Tidak semua tempat terdapat fasilitas internet.
4. Biaya akses internet khususnya di Indonesia masih relatif mahal jikadibandingkan dengan negara-negara maju di dunia.

Saat ini teknologi informasi dan komunikasi atau dalam hal ini komputer bukanhal yang asing lagi bagi kalangan masyarakat luas. Pada dasarnya komputer diajarkandi Madrasah untuk mempermudah pekerjaan administrasi dengan mengajarkan danmemanfaatkan program microsoft office. Program ini diaplikasikan ke mata pelajaranTIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dimasukkan ke dalam Kurikulumbaru.Tujuan mata pelajaran TIK adalah untuk peserta didik dapat dan terbiasa menggunakanperangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untukmendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitaslainnya sehingga peserta didik mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif,mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi denganperkembangan baru di lingkungannya. Namun secara khusus tujuan dari matapelajaran TIK adalah :
1. Menyadarkan peserta didik akan potensi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berubah sehingga peserta didik dapat termotivasi untukmengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagaidasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan peserta didik untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga peserta didik bisamelaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri danlebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menggunakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitasdalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi danKomunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, danmendorong peserta didik terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasiinformasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, danbertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untukpembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.

Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:
1. Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakanOHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakansebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kitamemanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film,sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan peserta didik untukmenangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakanuntuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harusdiperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,diantaranya:a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak peserta didik.c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasid. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depankelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukansuatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yangbenar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini peserta didik bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambilkesimpulan dari kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet,kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kitaajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia).
3. Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yangdipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimendengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips.Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapikita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satubulan. Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPAyang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yangsesungguhnya.
4. Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah peserta didik belajar mandiri yang berbasiskan web,misalnya menggunakan moodle. Sebagai contoh bentuk kelas maya yang sedangdi kembangkan di SMA 1 Majalengka. Pada kelas maya ini peserta didik akan mendapatkanmateri, tugas dan test secara online. Sebagai guru memperoleh kemudahan dalammemeriksa tugas dan menilai hasil ujian peserta didik. Terutama hasil ujian peserta didik akandinilai secara otomatis. Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnyayang dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar.Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya.Kendala dalam Mengimplikasikan IT dalam Pendidikan Beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapatdigunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patutdipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnyaketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastrukturtelekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya.

Apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan diIndonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapanIT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law belum diterapkanpada dunia Hukum di Indonesia. Selain itu masih terdapat kekurangan pada halpengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yangmerupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasijuga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat diIndonesia..Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi dirumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melaluifasilitas di kampus, Madrasahan, dan bahkan melalui warung Internet. Hal ini tentunyadihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun padaakhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapatmenciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta dibidang pendidikan. Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untukmengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institutpendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yangmemadai. Padahal masih banyak institut-institut pendidikan lainnya yang belumdiperlengkapi dengan fasilitas IT. (Dikutip Dari : http://ilmuti.org/2013/09/peranan-it-dalam-pendidikan/)


Sunday, 1 October 2017

Personality Style

How Your Personality Style Affects Your Ability to Lead
Introduction
Our habits, behaviors, and personalities all make us distinct from one another.
Check these questions!
1.         How well do you work with people who are different from you?
2.         What about when you have to lead those people?
3.        What methods have you developed for ‘handling’ people?
Check the situation below!
When our personalities are very different from another person’s personalities, we may see them as difficult, annoying, strange, or any other countless negative adjectives.
Tips for leader
   The key to leading this situation is Learning about the main differences in personality types so that you gain insight into why the other person acts the way they do.
   You can consciously choose to do simple things to adapt yourself to another’s personality style when interacting with them.
10 Steps to Help You Plan and Deal with A Difficult "Employee"
1.         Evaluate
2.         Observe
3.        Develop a plan
4.        Confront the problem
5.        Focus on the behaviors, not the person
6.        Try to draw out the reasons behind the behavior
7.        Develop the solution together
8.        Plan follow up and repeat as necessary
9.        Know when you are in over your head
10.     Know when you are at the end


Source (MTD Training)