Peranan
Ilmu teknologi dalam pendidikan begitu terasa kegunaannya apalagi di zaman
sekarang ini Madrasah harus bersaing bukan hanya dalam cara penyampaian ilmu
ataupun prestasi tatapi juga harus bersaing dalam ilmu teknologi karena selain
menaikan citra Madrasah tersebut juga dapat menaikan pamor dari Madrasah
tersebut.
Madrasah yang memanfaatkan ilmu teknologi dapat
dengan mudah bersaing dengan Madrasah lain meskipun Madrasah tersebut belum
mendapatkan akreditasi, dan teentu saja hal yng terlibat dalam ini bukan hanya peserta
didik atau pun mahapeserta didik baik dosen atau guru harus bisa atau mengenal
cara menggunakan teknologi.Seperti yang elah diketahui bahwa penggunaan
blackboard sudah ditinggalkan selain karena faktor material karena penggunaan
kapur yang sangat boros juga karena faktor kesehatan sebab abu kapur apabila
terhirup juga tidak baik bagi kesehatan, langkah bagus dilakukan oleh sebagian Madrasah
terutama di daerah perkotaan dimana mereka mengganti blackboard dengan whiteboard,langkah
yang benar-benar jitu karena dapat menghilangkan budaya kapur dengan spidol
akan tetapi masalah belumlah selesai karena bagaimana pun juga spidol dirasakan
lebih mahal harganya daripada kapur.
Beruntunglah Madrasah ataupun kampus yang sudah
menggunakan ilmu teknologi karena sekarang ini dosen dan guru tidak usah capek
untuk menulis dipapan tulis baik itu blackboard ataupun whiteboard karena
dengan peranan ilmu teknologi dosen dan guru sekarang lebih senang menggunakan
metode infocus dimana guru atau dosen hanya perlu duduk manis sambil menulis di
laptop atau notebook milik pribadi tidak ada lagi harus berdiri di papan tulis
ditambah suasana dingin dengan AC begitu semangatnya murid untuk belajar.
Ilmu Teknologi begitu sangat berperan dalam proses
belajar-mengajar dan tentunya membantu sekali tugas dosen atau guru hanya
masalahnya semakin tua usia para pengajar maka semakin sulit mereka untuk
mengetahui Ilmu teknologi wajar apabila peserta didik lebih pintar dari gurunya
dalam bidang Ilmu Teknologi kecuali dosen atau Guru TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi) karena pastinya wawasan eknologi Beliau lebih banyak daripada
Muridnya tapi meski jatrang pasti ada juga yang peserta didik atau mahapeserta
didik yang lebih pintar dari dosen atau gurunya.
Berikut adalah Peranan Ilmu Teknologi bagi peserta
didik maupun Guru atau Dosen :
Peran TIK Bagi Peserta didik
Terdapat beberapa peran TIK dalam membantu peserta didik dalam belajar, yaitu: Pertama, presenting information. Dengan adanya TIK, data dan informasi akan dengan mudah dapat diperoleh oleh peserta didik hanya dengan memasukkan data yang sesuai dengan yang diinginkan oleh para peserta didik dalam sistem internet (pencarian dengan google). Kedua, quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin peserta didik dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan otomatis. Dengan adanya komputer, peserta didik dapat membuat grafik, perhitungan data, membuat paparan yang beranimasi, dan lain sebagainya. Ketiga, assessing and handling information. Dengan adanya komputer yang dihubungkan dengan intenet, peserta didik dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan informasi dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, peserta didik dapat memiliki website yang menjangkau keseluruh dunia. Peran TIK Bagi Guru Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap peserta didik memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Peserta didik memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi peserta didik untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap peserta didik dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran peserta didik. Peran guru yang strategis, menuntut kerja guru yang profesional, dan mampu mengembangkan ragam potensi yang terpendam dalam diri anak didik. Sedemikian besar peran guru dalam melakukan perubahan terhadap peradaban lewat anak- didik yang akan menentukan masa depan. Guru sebagai tenaga pendidikan secara substantif memegang peranan tidak hanya melakukan pengajaran atau transfer ilmu pengetahuan (kognitif), tetapi juga dituntut untuk mampu memberikan bimbingan dan pelatihan.
Peran TIK Bagi Peserta didik
Terdapat beberapa peran TIK dalam membantu peserta didik dalam belajar, yaitu: Pertama, presenting information. Dengan adanya TIK, data dan informasi akan dengan mudah dapat diperoleh oleh peserta didik hanya dengan memasukkan data yang sesuai dengan yang diinginkan oleh para peserta didik dalam sistem internet (pencarian dengan google). Kedua, quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin peserta didik dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan otomatis. Dengan adanya komputer, peserta didik dapat membuat grafik, perhitungan data, membuat paparan yang beranimasi, dan lain sebagainya. Ketiga, assessing and handling information. Dengan adanya komputer yang dihubungkan dengan intenet, peserta didik dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan informasi dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, peserta didik dapat memiliki website yang menjangkau keseluruh dunia. Peran TIK Bagi Guru Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap peserta didik memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Peserta didik memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi peserta didik untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap peserta didik dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran peserta didik. Peran guru yang strategis, menuntut kerja guru yang profesional, dan mampu mengembangkan ragam potensi yang terpendam dalam diri anak didik. Sedemikian besar peran guru dalam melakukan perubahan terhadap peradaban lewat anak- didik yang akan menentukan masa depan. Guru sebagai tenaga pendidikan secara substantif memegang peranan tidak hanya melakukan pengajaran atau transfer ilmu pengetahuan (kognitif), tetapi juga dituntut untuk mampu memberikan bimbingan dan pelatihan.
Guru sebagai tenaga professional, ahli dalam bidang
(akademis) yang ditandai dengan memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh
lembaga pendidikan yang berwenang dan terakreditasi oleh pemerintah. Seseorang
yang telah memiliki sertifikat mengajar, dinyatakan sebagai ahli dalam bidang
akademis tertentu, memiliki hak untu mengajar dalam lembaga atau satua
pendidikan. Secara akademis, seorang guru professional ia memiliki keahlian
atau kecakapan akademis atau dalam bidang ilmu tertentu; cakap mempersiapkan
penyajian materi (pembuatan silabus; program tahunan, program semster) yang
akan menjadi acuan penyajian; melaksanakan penyajian materi; melaksanakan
evaluasi atas pelaksanaan yang dilakukan; serta mampu memperlakukan peserta
didik secara adil dan secara manusiawi. (dikutip dari : http://ifantrymulia.blogspot.com/2011/03/peranan-teknologi-informasi-dan_27.html)
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pendidikan
Teknologi pembelajaran
terus mengalami perkembangan seirng perkembangan
zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari
Makalah Teknologi Informasi
dan Komunikasi sering
dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data,
audio/video, dan internet. Internet merupakan
alat komunikasi yang murah dimana
memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang
atau lebih. Kemampuan dan
karakteristik internet
memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-
Learning) menjadi lebih efektif dan efisien
sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Dengan menggunakan E-Learning
ada bebera keuntungan yang didapat, antara
lain sebagai berikut:
1. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, gedung, laboratorium, buku dll)
2. Menghemat waktu dalam proses belajar mengajar
3. Mengurangi biaya perjalanan
4. Menjangkau wilayah yang lebih luas, selama wilayah tersebut terhubung ke internet .
5. Melatih peserta didik atau mahapeserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
1. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, gedung, laboratorium, buku dll)
2. Menghemat waktu dalam proses belajar mengajar
3. Mengurangi biaya perjalanan
4. Menjangkau wilayah yang lebih luas, selama wilayah tersebut terhubung ke internet .
5. Melatih peserta didik atau mahapeserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Adapun kekurangan
menggunakan E-Learning, antara lain sebagai berikut:
1. Kurangnya interaksi antara dosen dengan mahapeserta didik
2. Mahapeserta didik yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, akan cenderung tertinggal dan gagal.
3. Tidak semua tempat terdapat fasilitas internet.
4. Biaya akses internet khususnya di Indonesia masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia.
1. Kurangnya interaksi antara dosen dengan mahapeserta didik
2. Mahapeserta didik yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, akan cenderung tertinggal dan gagal.
3. Tidak semua tempat terdapat fasilitas internet.
4. Biaya akses internet khususnya di Indonesia masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia.
Saat ini teknologi informasi dan komunikasi atau
dalam hal ini komputer bukan
hal yang asing lagi bagi
kalangan masyarakat luas. Pada dasarnya komputer diajarkan
di Madrasah untuk mempermudah pekerjaan
administrasi dengan mengajarkan dan
memanfaatkan program microsoft office. Program ini
diaplikasikan ke mata pelajaran
TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi yang dimasukkan ke dalam Kurikulum
baru.
Tujuan mata pelajaran TIK adalah untuk peserta
didik dapat dan terbiasa menggunakan
perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara
tepat dan optimal untuk
mendapatkan dan
memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas
lainnya sehingga peserta didik mampu
berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif,
mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan
mudah beradaptasi dengan
perkembangan baru di
lingkungannya. Namun secara khusus tujuan dari mata
pelajaran TIK adalah :
1. Menyadarkan peserta didik akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan peserta didik untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga peserta didik bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong peserta didik terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.
1. Menyadarkan peserta didik akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan peserta didik untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga peserta didik bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong peserta didik terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.
Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
diantaranya:
1. Presentasi Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan peserta didik untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi, diantaranya: a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan. b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak peserta didik. c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini peserta didik bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia).
3. Virtual Experiment Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan. Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4. Kelas virtual Maksud kelas virtual di sini adalah peserta didik belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Sebagai contoh bentuk kelas maya yang sedang di kembangkan di SMA 1 Majalengka. Pada kelas maya ini peserta didik akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian peserta didik. Terutama hasil ujian peserta didik akan dinilai secara otomatis. Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya. Kendala dalam Mengimplikasikan IT dalam Pendidikan Beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya.
1. Presentasi Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan peserta didik untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi, diantaranya: a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan. b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak peserta didik. c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini peserta didik bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut. Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia).
3. Virtual Experiment Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan. Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4. Kelas virtual Maksud kelas virtual di sini adalah peserta didik belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Sebagai contoh bentuk kelas maya yang sedang di kembangkan di SMA 1 Majalengka. Pada kelas maya ini peserta didik akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian peserta didik. Terutama hasil ujian peserta didik akan dinilai secara otomatis. Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya. Kendala dalam Mengimplikasikan IT dalam Pendidikan Beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya.
Apakah infrastruktur
hukum yang melandasi operasional pendidikan di
Indonesia cukup memadai untuk menampung
perkembangan baru berupa penerapan
IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui
bahwa Cyber Law belum diterapkan
pada dunia Hukum di Indonesia. Selain itu masih
terdapat kekurangan pada hal
pengadaan infrastruktur
teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang
merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk
pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya
penggunaan jasa telekomunikasi
juga masih mahal bahkan
jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di
Indonesia..
Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa
melalui komputer pribadi di
rumah. Sementara itu
tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui
fasilitas di kampus, Madrasahan, dan bahkan
melalui warung Internet. Hal ini tentunya
dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun
pihak swasta; walaupun pada
akhirnya terpulang juga
kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat
menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang
kondusif bagi investasi swasta di
bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah
sendiri masih demikian pelit untuk
mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan.
Saat ini baru Institut-institut
pendidikan unggulan yang
memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang
memadai. Padahal masih banyak
institut-institut pendidikan lainnya yang belum
diperlengkapi dengan fasilitas IT.
(Dikutip Dari : http://ilmuti.org/2013/09/peranan-it-dalam-pendidikan/)
No comments:
Post a Comment